Mengenang 197 Tahun Augusta Ada
Lovelace
Hari ini, 10 Desember ,
merupakan hari peringatan Ada Lovelace, seorang perempuan yang merupakan
programer komputer pertama di dunia asal Inggris. Seluruh blogger sedunia
memposting topik serupa, seputar kaum Hawa dan teknologi, dalam rangka
menghormati perempuan yang hidup di abad ke-19 ini. Siapa Ada Lovelace? Namanya
memang tidak setenar Charles Babage atau Alan Turing, namun dialah programer
komputer pertama yang layak mendapat tempat di hati para penggila teknologi
saat ini.
Bernama
lengkap Augusta Ada King, Countess of Lovelace lahir pada December 1815, Ada
adalah anak satu-satunya Lord Byron, seorang penyair terkenal masa itu. Namun
Ada sendiri tak pernah mengenal ayahnya sebab pernikahan ayah dan ibunya sangat
singkat. Ibu Ada, Annabella, mendidik Ada untuk lebih mengandalkan otak kirinya
agar tidak mengikuti jejak karir ayahnya. Ada memang jadi sangat pandai di
bidang matematika sejak usia dini. Tahun 1828 ia pernah mendesain mesin
terbang.
Tahun
1883 ia bertemu Charles Babbage, dan membantunya menulis program komputer
pertama di dunia bagi mesin ciptaan Babbage, Analytical Engine, cikal bakal
komputer saat ini. Bagian penting yang menjadi kontribusi perempuan tersebut
adalah menerjemahkan memoar Luigi Menabrea, dan menambahkan catatan yang
meliputi metide kalkulasi nomor-nomor Bernoulli pada mesin tersebut. Ada juga
telah menulis sejumlah penjelasan awal mengenai komputer dan software.
Sayangnya ia tak pernah bisa menuntaskan pengembangannya seputar dunia komputer
uty sebab ia meninggal dalam usia 36 tahun karena kanker dan pendarahan pada 27
Novemver 1852.
Tahun
1843, Ada menulis paper mengenai pengembangan software komputer, kecerdasan
buatan, dan musik komputer. Pada 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat
memberinya penghormatan dengan menamakan bahasa pemrograman komputernya “Ada”.
Pertanyaannya
adalah, mengapa nama Ada Lovelace tidak sepopuler Charles Babbage sebagai
inventor komputer awal? Bisa jadi karena memang usianya cukup pendek, sehingga
tak bisa menuntaskan sejumlah temuan dan penelitiannya. Ada juga yang
beranggapan karena isu gender, seperti kita tahu dunia teknologi identik dengan
jenis kelamin laki-laki, sehingga ketika ada kaum Hawa yang berpengaruh maka
namanya akan tenggelam di “lautan” dominasi kaum Adam. Tapi apapun itu
alasannya, sejarah membuktikan bahwa kaum perempuan punya peran tak kalah
penting di bidang teknologi informasi.
Sejumlah
nama perempuan terus menghiasi dunia industri teknologi informasi. Sebut saja
Carly Fiorina, eks CEO Hewlett Packard dari tahun 1999 hingga 2005, setelah 20
tahun bergabung dengan AT&T dan Lucent Technologies. Tak ketinggalan CEO
Yahoo, Carol Bartz, yang sebelumnya adalah pimpinan Autodesk. Di Indonesia, ada
nama seperti Shinta Danuwardoyo, CEO Bubu.Com, dan Betti Alisjahbana yang
pernah 8 tahun memimpin IBM Indonesia.
Siapa
ingin segera menyusul?
referensi:
id.wikipedia.org/wiki/Ada_Lovelace
findingada.com
en.wikipedia.org/wiki/Carly_Fiorin
foto:ieeeghn.org
findingada.com
en.wikipedia.org/wiki/Carly_Fiorin